Safelik Convert by Netralid
Done

Sindrom Wanita Kesepian

 Tidak heran kedua anak mereka yang sudah SMP sekolah bertaraf internasional dengan uang s Sindrom Wanita Kesepian

Kasus

Seorang ibu tengah baya, wanita karir berusia 41 tahun berjulukan Sari (Samaran) tiba konsultasi. Suaminya pengusaha berhasil dan mapan. Tidak heran kedua anak mereka yang telah SMP sekolah bertaraf internasional dengan duit sekolah 10 juta/bulan per anak. Punya mobil dan rumah mewah. Sayangnya, hubungan mereka bertahun-tahun terakhir dingin. Mereka masing-masing sibuk. Apalagi suami Sari kaku dan sama sekali tidak romantis. Sementara Ibu Sari punya kebutuhan dan bahasa cinta ngobrol dan kebersamaan. Suatu hari di tahun 2002 terjadi banjir besar di Jakarta. Rumahnya di bilangan Jakarta Barat tak luput tertimpa bencana alam banjir. Lebih dua ahad gres persoalan rumah beres pasca banjir. Sayangnya ketika itu sang Suami justru berada di luar negeri. Saat itu muncullah eks pacarnya yang memberi perhatian. Datang ke tempat tinggal dan membantu, dari membersihkan hingga mengantarkan kuliner. Entah bagaimana hati Sari terenyuh dengan kebaikan mantannya ini. Saat si mantan meminta lebih dari sekedar ngobrol diapun tak kuasa menolak. Namun setelah suaminya pulang, mereka tidak mungkin saling bertemu. namun melalui telepon beliau masih merasakan getaran kasih sayang mantannya yang tidak pernah Sari peroleh dari suaminya. Inilah yang menciptakan beliau merasa bersalah dan perlu konsultasi.

Inilah salah satu penyakit yang menggerogoti sebagian wanita dan laki-laki, kesepian. Pernahkah Anda mulai merasa tidak betah di rumah. Begitu datang di rumah ingin pergi lagi. Saat malam tiba mulai mendadak gundah dan merasa tidak ada yang dijalankan. Ingin ke luar rumah tapi tidak tahu mau ke mana. Tiap bangun tidur timbul anggapan, "Hari ini enaknya ke mana ya?".

Sindrom Sarang Kosong

Apakah anda pernah merasa hidup tidak punya tujuan. Mau belanja ke Mal, semua telah ada. Mau dengarkan musik, jenuh. Mau ajak sahabat jalan, semua sibuk. Akhirnya terpaksa pergi juga sendirian ke Mal, sekedar duduk, makan dan minum. Lihat-lihat, dan terpengaruhi juga untuk belanja. Rasanya ingin membeli barang, tapi tidak diperlukan. Setiba di rumah barang itu ditumpuk di gudang. Padahal barang itu mahal. Anehnya jika dilihat daftar teman di HP (phone-book) Anda punya banyak teman, tetapi dunia ini kok terasa sepi? Serasa tidak menikmati lagi bergaul dengan mereka. Tidak sehangat dahulu lagi. Sudah tidak mampu sesering dahulu bercanda ha ha hi hi. Kadang mulai ada perasaan diri hanya dimanfaatkan sahabat.

Kaprikornus meski secara prestasi dan jabatan anda setuju, duit berlebih namun tetap saja ada yang terasa kurang. Merasa tidak puas. Ujung-ujungnya jadi suka ngedumel alias banyak ngomel bin rewel. Praktis merasa bosan dan letih. Ujung-ujungnya cepat tersinggung. Ditambah lagi komunikasi dengan pasangan mulai hambar. Jarang mengobrol, atau pergi bareng seperti dulu saat bawah umur masih kecil. Kalau bicara hanya sepatah dua kata dan terasa sungguh basa-basi.

Setiba di rumah suami dan anak-anak sibuk sendiri. Mereka punya acara sendiri. Mulai hati ini cepat tersinggung. Pasangan dan anak buat salah sedikit saja sensitif dan eksklusif murka. Tidak heran, mulai ada godaan kesengsem pada laki-laki lain. Nah, kalau anda sudah mulai mengalami semua atau sebagian gejala ini anda harus mulai hati-hati. Anda mungkin telah masuk ke krisis pertengahan hidup dan mengalami sindrom sarang kosong.

Fenomena empty nest syndrom ini biasanya menimpa para ibu tengah baya yang bekerja di rumah dan mampu secara ekonomi. Mulai umur 40-an bahkan sebelum itu. Saat anak masih kecil ada saja yang diurusnya. Tetapi dikala anak besar, kuliah lalu pergi meningalkan rumah Anda mulai merasa tidak berkhasiat di rumah. Sebab pekerjaan di rumah sudah ada pembantu. Sementara itu suami yang dahulu suka minta bantu, sekarang telah lebih berdikari karena merasa mampu dibantu staf atau sekretarisnya. sang suami tampaknya tidak perlu sumbangan Anda. Saat mirip inilah kesepian menggigit jiwa dan timbul perasaan tidak berkhasiat dan mempengaruhi banget harga diri anda. Merasa diabaikan.

Sumber Masalah

Mereka yang terkena sindrom ini lazimnya merasa gundah. Sebab secara fisik setuju, semuanya ada, dan kondisi anak serta pasangan juga baiklah-baiklah saja. tetapi setelah diteliti lebih mendalam ternyata sistem rumah tanggalah yang bermasalah. Sistem ijab kabul tidak berfungsi dengan baik. Suami tidak berfungsi sebagai suami, Ayah tidak berfungsi selaku ayah. Juga sang isri tidak berfungsi selaku istri. Ibu tidak berfungsi selaku Ibu. Kehadiran pembantu dan supir kerap kali mengambil alih fungsi ini semenjak pernikahan baru dimulai, saat anak-anak masih kecil.

Kesibukan menjadi alasan pasutri tidak lagi menawarkan waktu berduaan menikmati makan bersama, dan ngobrol berduaan. Saat anak masih kecil dan tampaknya Anda sibuk dengan belum dewasa, ini tidak terasa. Tetapi dikala anak remaja dan meninggalkan rumah, maka kehilangan bawah umur sungguh terasa di kala ini. Barulah anda merasa seperti kehilangan pegangan. Kondisi ini diperparah karena selama ini hubungan Anda dengan pasangan tidak serasi dan romantis. Tidak pernah di tune-up kemesraannya. Tidak pernah membuatkan kemampuan.

Akibatnya, keintiman tidak bertumbuh dengan baik. Hubungan hambar dan telah seperti teman biasa. Kalau Anda telah merasa gejala ini pertimbangkanlah untuk memperbaikinya. Mungkin ada metode perkawinan anda yang salah atau tidak jalan. Mungkin keintiman telah memudar. Di tengah suasana ini justru paling menakutkan bagi para suami dikala beliau tidak siap memasuki usia pensiun. Menjadi sensitif dan cepat murka. Mendadak dia memperlakukan istrinya seperti pegawai kantor. Tentu ini sungguh menjengkelkan istrinya. Tentu tidak siapa saja mengalami sindrom di atas. Tapi kalau sedang mengalaminya, carilah seorang yang mampu menolong Anda menanggulangi masalah itu adalah seorang konselor profesional.

Untuk mengantisipasi dan menghalangi sindrom sarang kosong, bangunlah keintiman yang sehat dengan pasangan dan bawah umur semenjak awal. Bina korelasi akrab dan saling menghargai. menumbuhkan desain dan harga diri yang sehat. Bukan meletakkan harga diri pada jabatan, pangkat serta harta benda. Tapi justru pada korelasi yang saling mencintai. Tak kalah penting membina korelasi memiliki arti dengan Tuhan.

Jalan Masuk

Hidup lebih penting dibandingkan dengan harta dan jabatan. Ya hidup lebih penting dibandingkan dengan akomodasi hidup. Hidup lebih penting dari jabatan dan pangkat. Hidup juga lebih penting dari kesuksesan dan kesenangan. Hidup yaitu anugerah yang patut kita syukuri selalu. Karena itu selama masih hidup marilah menghargai pasangan dan anak kita. Membuat mereka menjadi orang yang memiliki arti dan memiliki kegunaan. Membuat mereka merasa disayang atau disayang. Janganlah sampai anak merasa Papanya lebih cinta pekerjaan darpada dirinya. Jangan sampai Anak merasa Mamanya lebih menyayangi karir dibandingkan dengan dirinya. Jangan sampai istri merasa suaminya lebih peduli pekerjaan atau sahabat kantornya, dll.

Kesempatan bersama anak toh tidak lama, paling beberapa belas tahun saja. Setelah sampaumur mereka akan meninggalkan rumah. Bahkan mungkin semenjak masih kuliah. Kelak mereka menikah mereka akan memalsukan atau mengadopsi contoh keintiman keluarga Anda dengan pasangan. Dengan pasangan juga kita tidak tahu mampu berapa lama, karena kematian bisa di saat-waktu menjemput. Karena itu menangkal gejala sarang kosong ini menimpa diri kita, perkuat kekerabatan satu sama lain. Hangatkan cinta dan kebersamaan. Juga tumbuhkan perasaan mencinta dan saling memerlukan. Akhirnya bila pernah ada salah, pertentangan serta luka jiwa yang menghalangi komunikasi saat ini, tumbuhkan kesanggupan saling memaafkan. Mencintai hingga terluka yakni seni menjalani pernikahan hingga ajal dan Anda puas.

Post a Comment for "Sindrom Wanita Kesepian"

SAFELINK