Pubertas dimulai ketika hipotalamus, yang merupakan bab otak, melepaskan hormon GnRH (gonadotropin releasing hormone). Hormon pelepas gonadotropin ini (GnRH ) akan memperlihatkan sinyal pada kelenjar pituitari untuk melepaskan luteinizing hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH) untuk mengawali perkembangan seksual, baik pada anak laki-laki maupun wanita.
Masa pubertas biasanya berlangsung selama 4 tahun. Pada final proses, anak perempuan akan mencapai kematangan organ reproduksinya. Dengan adanya pubertas, seorang anak yang semula aseksual akan menjadi mahluk seksual.
Hormon yang mendominasi perkembangan anak perempuan yakni hormon estrogen dan estradiol. Hormon estradiol akan memicu pertumbuhan payudara dan uterus, serta mengakibatkan ledakan kemajuan (growth spurt) dikala pubertas.
Anak akan mengalami tiga tahap menuju pubertas :
Fase pra pubertas
Fase ini ialah masa ketika anak-anak telah bukan lagi kanak-kanak, tetapi juga belum memasuki kala sampaumur. Tahap ini berada sekitar 1 - 2 tahun sebelum pubertas.
Fase puber
Tahap ini ditandai dengan kematangan organ-organ seksual dan kemunculan ciri-ciri seks sekunder. Anak gadis akan mengalami menstruasi, pertumbuhan payudara dan hadirnya rambut pubis.
Fase pasca puber
Pada fase ini, ciri-ciri seks sekunder telah sepenuhnya berkembang, organ-organ reproduksi sudah matang mirip layaknya organ reproduksi perempuan sampaumur. Pada periode ini tingkat pertumbuhsan berangsur menurun sampai jadinya berhenti.
Perubahan Fisik yang Terjadi
Saat pubertas, hormon akan mulai membuat perubahan besar pada tubuh anak wanita yang lazimnya berlangsung setidaknya selama 4 tahun.
Berikut yaitu pergeseran-pergantian fisik yang terjadi ketika pubertas :
- Struktur vulva menjadi lebih besar dan lebih terang, warnanya pun mengalami pergeseran.
- Pada anak wanita pra akil balig cukup akal, vulva berada lebih maju dibandingkan pada wanita sampaumur. Saat bangun, presentase labia majora dan pudenda sumbing akan tampak lebih besar.
- Selama pubertas, mons pubis membesar, mendorong bagian depan labioa majora menjauh dari tulang kemlauan dan jadi sempurna menghadap ke bawah ketika bangun. Jumlah lemak badan mensugesti perubahan tersebut.
- Payudara akan tumbuh membesar dan berbentuk mirip payudara wanita sampaumur. Pertumbuhan ini dimulai dengan terbentuknya gundukan lembut tepat di bawah aerola yang akan terasa sakit terutama kalau ditekan. Gundukan kecil ini mampu tumbuh di salah satu atau di kedua belah payudara sekaligus.
- Adanya pertumbuhan rambut pubis yang dimulai di labia majora yang lalu menyebar ke mons pubis dan kadang kala sampai ke paha bab dalam dan perineum.
- Adanya perkembangan rambut pada bab ketiak.
- Pertumbuhan tinggi tubuh akan tampak terperinci alasannya adalah adanya ledakan pertumbuhan akibat imbas hormon.
- Perkembangan otot paha yang lebih besar di belakang tulang paha dibandingkan di bab depannya.
- Pelebaran pinggul, rata-rata pinggang lebih rendah pada rasio pinggul dibandingkan laki-laki akil balig cukup akal.
- Ukuran tangan dan kaki lebih kecil dibanding laki-laki.
- Wajah lebih bulat.
- Hormon estrogen menciptakan kulit menjadi makin halus, lembut dan vaskular lebih tebal.
- Suara makin halus.
- Pinggang lebih kecil dibandingkan dengan pria.
- Adanya peningkatan sekresi kelenjar minyak dan keringat yang acap kali mengakibatkan bisul dan anyir badan.
- Perubahan distribusi berat tubuh dan lemak. Timbunan dan cadangan lemak berpusat khususnya di sekeliling bokong, paha dan pinggul.
- Periode menstruasi akan dimulai. Biasanya pada kala ini ledakan kemajuan tubuh akan mulai melambat. Siklus menstruasi rata-rata bermula saat seorang anak berusia 11 atau 14 tahun. Namun pada beberapa anak, siklus ini mulai lebih singkat, ialah usia 9 tahun, bahkan ada juga yang sungguh lambat yakni usia 18 tahun.
Post a Comment for "Pergantian Fisik Pada Abad Pubertas Gadis"