Safelik Convert by Netralid
Done

Ancaman Sodomi Bagi Kesehatan Mental

Sodomi yaitu salah satu bentuk pelecehan seksual yang tergolong ke dalam tindak kejahatan. Dikatakan sebagai kejahatan karena hal ini merugikan korban sodomi, baik secara fisik maupun mental. Mari pahami wacana Bahaya Sodomi bagi Kesehatan Mental berikut di bawah ini.

 adalah salah satu bentuk pelecehan seksual yang termasuk ke dalam tindak kejahatan Bahaya Sodomi bagi Kesehatan Mental

Apa itu sodomi?


Sodomi yaitu sebuah pemerkosaan. Biasanya, pelaku sodomi akan melaksanakan korelasi seksual menggunakan penis dengan anus. Perilaku ini bisa juga dikategorikan sebagai seks anal. Seks anal bekerjsama kadang digunakan sebagai kombinasi dalam berhubungan seks pasangan suami istri. Namun, pada perkara sodomi, korban diminta untuk melakukannya secara paksa. Pemaksaan inilah yang kemudian menimbulkan dilema tertentu, baik secara fisik maupun mental.

Bahaya fisik akhir sodomi


Sodomi termasuk ke dalam perilaku pelecehan seksual. Akibatnya, perilaku ini bisa menenteng efek buruk pada korbannya, salah satunya adalah ancaman fisik yang mungkin terjadi.

1. Bahaya bisul pada anus

Bahaya infeksi pada anus mengintai para korban sodomi. Rasa nyeri yang berdenyut dan konstan di kawasan anus mungkin merupakan salah satu gejala bengkak anus yang paling lazim dicicipi. Rasa sakit lazimnya dibarengi dengan pembengkakan di tempat anus dan rasa sakit yang lebih hebat dikala buang air besar.

Tanda-tanda lazim yang lain dari bisul pada anus tergolong :

  • Sembelit
  • Keluar cairan dari anus atau perdarahan
  • Bengkak atau lunaknya kulit di sekitar anus
  • Demam dan mengigil alasannya jerawat

Beberapa korban sodomi yang sampai mengalami bengkak mungkin mendapati adanya benjolan yang memerah, infeksi, dan lunak di tepi anus. Korban mungkin juga mengalami pendarahan dubur atau dilema ketika kencing, mirip kesulitan buang air kecil.

2. Inkontinensia alvi, buang air besar tidak akan terasa lagi

Dikutip dari Detik Health, dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, MMB, dari Divisi Gastroenterologi, Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM, mengatakan bahwa sodomi bisa menyebabkan inkontinensia alvi.

Inkontinensia alvi ialah sebuah kondisi di mana seseorang tidak lagi mampu mengontrol kapan mesti buang air besar. Bagi orang wajar , buang air besar terjadi secara lazim, tetapi bagi orang dengan inkontinensia alvi, kadang-kadang terjadi kebocoran yang menimbulkan mereka buang air besar di tengah malam tanpa mampu ditahan.

Kondisi ini biasanya dialami oleh korban sodomi berulang sehingga menimbulkan sfingter anus rusak. Sfingter anus yaitu otot-otot di sekeliling anus yang bertugas menahan atau merenggang di bawah perintah tubuh Anda. Jika otot-otot atau saraf ini rusak, Anda akan kehilangan kemampuan untuk mengendalikan buang air besar yang berakibat pada kebocoran feses secara tidak sengaja.Parahnya, Anda mampu bisa kehilangan kendali buang air besar sepenuhnya.

3. Proctitis dan bisul menular seksual lainnya

Infeksi menular seksual berisiko pada semua orang. Penularannya pun mampu dikerjakan melalui hubungan seks apa pun. Infeksi menular seksual yang terjadi ketika melakukan seks anal salah satunya adalah proctitis.

Proctitis ialah peradangan pada lubang anus dan lapisan rektum (bagian bawah usus yang menuju ke anus). Rektum adalah saluran berotot yang tersambung dengan ujung usus besar. Feses keluar dari tubuh melalui rektum. Proctitis mampu mengakibatkan nyeri pada rektum dan sensasi mirip ingin buang air besar secara terus-menerus. Gejala proctitis mampu berjalan sebentar ataupun kronis alias menahun.

Infeksi menular seksual yang mampu menjadikan proctitis, mencakup gonore, herpes kelamin, dan chlamydia. Proctitis juga terkait dengan HIV. Infeksi yang terkait dengan penyakit bawaan masakan, seperti salmonella, shigella, dan nanah campylobacter juga mampu mengakibatkan proctitis.

Bahaya mental


Sodomi merupakan kekerasan seksual yang juga dapat menyebabkan trauma dan rasa aib mendalam pada korban. Pelecehan seksual yang kasusnya pada umumnya menimpa usia kanak-kanak dan cukup umur ini mampu menenteng imbas jangka panjang, bahkan seumur hidup, pada korban.

Terkadang, orang yang pernah mengalami pemerkosaan di abad kanak-kanak atau cukup umur sukar untuk mencari derma dan mengungkapkan kejahatan seks yang mereka terima. Rasa malu dan minimnya pinjaman inilah yang kadang mampu membuat korban jadi syok, mengalami gangguan kecemasan, dan tertekan seumur hidup.

Selain itu, masih menurut laman Detik Health, seorang psikiater, dr. Elly Ingkriwang, Sp.Kj, menyatakan bahwa korban mampu menjadi penerus pelaku sodomi. Dr. Elly mengatakan bahwa mungkin saja ada sensasi rasa bahagia yang mengakibatkan ketagihan dikala melaksanakan seks anal sehingga korban akan mengulanginya.

Adanya rasa dendam juga bisa menjadi salah satu faktor mengapa korban sodomi tetap ada. Tak ayal, ini disebabkan alasannya adalah korban hendak membalas dendam pada orang lain. Rasa dendam masa kemudian yang tidak tersalurkan dan dipendam sendirian, usang-kelamaan akan memuncak. Inilah yang menurut dr. Elly bisa menciptakan seseorang yang tadinya korban menjadi pelaku sodomi. Korban ingin tidak cuma dirinya saja yang pernah disodomi, itu sebabnya ia akan melakukannya pada orang lain agar ada yang senasib.

Lingkungan ikut berpengaruh pada terjadinya kasus sodomi


Faktor lingkungan sering kali juga ikut memengaruhi munculnya sikap ini. Ketika pria berminat untuk bekerjasama seks, namun tidak memiliki pasangan, beliau melampiaskannya kepada anak kecil (bisa laki-laki atau perempuan) atau bahkan laki-laki akil balig cukup akal yang lain.

Menurut childtrauma.org, di Amerika Serikat satu dari tiga wanita dan satu dari lima pria sudah menjadi korban pelecehan seksual sebelum usia 18 tahun. Sementara itu, menurut data yang didapat dari situs Kominfo, terdapat 1.380 kasus kekerasan seks usia anak pada 2013. Sebanyak 30%-nya adalah masalah sodomi. Beberapa data statistik menunjukkan bahwa bawah umur tiga kali lebih mungkin menjadi korban sodomi dibandingkan dengan orang akil balig cukup akal. Bahkan di banyak kasus, sodomi lebih mungkin dilaksanakan oleh keluarga, tetangga, atau bahkan orang terdekat yang tidak terduga.

Post a Comment for "Ancaman Sodomi Bagi Kesehatan Mental"

SAFELINK